Beranda Daerah Banting Stir, Bang Botak Ikhlas Berkeringat Jadi Badut Keliling

Banting Stir, Bang Botak Ikhlas Berkeringat Jadi Badut Keliling

LEUWISADENG – Dampak pandemi Covid-19 memang banyak dirasakan terutama di sektor ekonomi masyarakat. Salahsatunya dirasakan Holil Lurohman (34) merupakan warga di Kampung Cibanteng, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea awalnya sebagai pedagang ayam bakar kini harus banting stir menjadi manusia badut.

Bang Botak sapaan akrab Holil Lurohman, bercerita bahwa sebelum ia menjadi manusia badut dirinya mengaku sebagai pedagang ayam panggang atau ayam bakar yang biasa berjualan di pertigaan Kampus Dalam tepatnya di depan Bank Mandiri Dramaga.

“Saya menggeluti usaha sebagai manusia badut ini sudah satu bulan lebih, hal itu terpaksa saya lakukan demi menghidupi kedua anak dan istri saya,” ungkap Bang Botak kepada wartawan dijumpai di seputar jalan Raya Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng pada, Kamis (16/09/2021).

Bang Botak mengaku bahwa dirinya harus banting stir menjadi manusia badut lantaran usaha berdagang ayam panggangnya alami kebangkrutan akibat terdampak pandemi covid-19 sehingga tidak dapat lagi berjualan.

Baca Juga :  Mengubah Kesalahan Menjadi Kesempatan: Prabowo Subianto Minta Maaf dan Mengajak Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia

“Usaha saya berjualan ayam bakar dimasa pandemi itu bangkrut, waktu itu hampir dua tahun tidak ada aktifitas dari mahasiswa maupun Pegawai IPB Dramaga tidak ada jadi berpengaruh juga ke penghasilan saya jualan karena kebanyakan pelanggan saya mahasiswa dan pegawai IPB Dramaga,” ucapnya

Bang Botak menyampaikan, bahwa sudah hampir lima bulan ke belakang ini dirinya sudah tidak lagi berjualan disana karena sudah tidak lagi memiliki modal untuk berjualan. Bahkan kini dirinya meninggalkan hutang modal yang belum terbayar.

“Akibat bangkrutnya usaha saya bahkan hampir-hampir saya tidak bisa menyekolahkan anak saya masuk SMP, tapi Alhamdulillah saat itu di akhir-akhir saya berjualan ada seorang langganan ayam bakar saya yang membantu hingga anak saya bisa bersekolah di SMPN 2 Dramaga,” cetusnya.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Serukan Persatuan Elit Politik Demi Kemajuan Rakyat Pasca-Pilpres 2024

Saat ini kata Bang Botak, untuk menghidupi kebutuhan ekonomi keluarganya kini ia menjadi manusia badut dengan menyewa kostum badut dan harus setor 30 ribu dalam satu harinya.

“Dalam satu hari saya berjalan kaki belasan kilometer, dengan penghasilan dalam satu hari tidak tentu pak, antara 40 ribu hingga 100 ribu sehari itu belum setor kostum badut nya,” katanya.

Bang Botak menambahkan, Saat berkeliling menggunakan kostum badut itu memang dirasa panas, tetapi saat hujan turun menjadi salah satu kendala baginya karena tidak dapat berkeliling yang otomatis penghasilan ia pun berkurang.

“Saya berharap dapat memperjuangkan anak-anak saya untuk biaya sekolah dan biaya sehari-hari agar anak saya kelak bisa sukses,” harapnya. (Fahri)

Artikulli paraprak20 ASN DKI Meninggal Akibat Covid-19
Artikulli tjetërAtlet Panjat Tebing Asal Bogor “Wiwi” Jadi Andalan Jabar Pada PON XX Papua