Beranda Daerah Warga Nanggung Sulap Limbah Kayu Jadi Berbagai Jenis Kreasi Bernilai Ekonomi

Warga Nanggung Sulap Limbah Kayu Jadi Berbagai Jenis Kreasi Bernilai Ekonomi

NANGGUNG – Seorang warga di Kampung Pondokpeucang RT 01 RW 02, Desa Nanggung Kecamatan Nanggung membuat berbagai macam kerajinan tangan berbahan dasar limbah kayu yang dikombinasikan dengan bambu.

Limbah kayu yang dikombinasikan dengan bambu tersebut menjadi hasil karya bernilai ekonomi mulai dari keranjang buah sebagai tempat parsel, gelas hingga poci atau teko yang diberi ukiran agar penampilan nya lebih menarik.

Pengrajin limbah kayu Rahmat Mulyadi (60) mengaku, meski baru satu tahun dirinya menggeluti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diberi nama Rumah Kreatif Gembira namun, tak jarang hasil karyanya itu dipamerkan dalam pameran di wilayah Kota maupun Kabupaten Bogor.

“Baru merintis satu tahun saat pandemi Covid-19 berlangsung,” ungkap bapak lima orang anak itu kepada wartawan baru baru ini.

Baca Juga :  Kemenangan Strategi: Bagaimana Kepemimpinan Golkar Merapatkan Kemenangan di Jawa Barat

Meski dirinya mengaku belum mendapatkan bantuan dana bantuan UMKM, namun ia tetap berusaha menciptakan hasil karyanya terlebih dimasa pandemi Covid-19 ini demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sehari-hari.

“Meski kondisi sulit dan tak dapat bantuan dari Dinas Koeprasi UMKM kami tetap berjalan seperti biasa. Tidak begitu berharap bantuan dari pemerintah, karena selama ini kami sudah terbiasa mandiri,” kata dia.

Rahhmat Mulyadi menyampaikan, bahwa dirinya memiliki keahlian dalam membuat berbagai macam kerajinan tangan berbahan baku limbah kayu dan bambu itu didapatkannya secara otodidak.

“Hanya waktu itu, kami telah bergabung di Sanggar Seni dengan para budayawan dan seniman pada tahun 1973- 1974. Setelah jadi pengrajin kami tetap mencoba memasarkan produk- produk melalui pameran ke berbagai wilayah yang di fasilitasi PT. Antam Pongkor. Alhmadulillah sampai saat ini respon pengunjung maupun pembeli cukup baik,” ucap Rahmat.

Baca Juga :  Jakarta Memasuki Era Baru: Resmi Menjadi Daerah Khusus dengan UU DKJ

Sementara, Kepala Desa Nanggung Ahmad Sodik mengatakan, Pemerintah Desa sempat melibatkan Rahmat di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) namun, karena kesibukannya jadi tidak maksimal.

“Sudah ada pertemuan bersama Dinas Linkungan Hidup yang korelasinya dengan program Kampung Ramah Lingkungan dan karyanya telah dipamerkan. Sudah didorong lewat pameran, namun saat ini kendalanya hanya pemasaran,” pungkasnya. (Fahri)

Artikulli paraprakCara Menggoreng Agar Minyak Tidak Meletup
Artikulli tjetërPondok Pesantren Terbakar, Camat Rumpin Tinjau Lokasi Kejadian