Beranda News Fenomena Langit Terjadi di Pekan Ketiga Juli 2021, 2 Hujan Meteor

Fenomena Langit Terjadi di Pekan Ketiga Juli 2021, 2 Hujan Meteor

JAKARTA ‐‐ Beberapa fenomena langit akan terjadi dan dapat disaksikan dengan mata telanjang pada pekan ketiga Juli 2021, di antaranya fenomena puncak hujan meteor Delta Aquarid dan Capriconid.

Pada pekan ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) membeberkan sederet fenomena antariksa yang dapat disaksikan di sebagian langit di Indonesia.

1.Konjungsi Triple Bulan-Jupiter-Saturnus
Fenomena konjungsi triple Bulan-Jupiter-Saturnus berlangsung selama lima hari, mulai dari 23 hingga 27 Juli 2021. Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 20.00-21.00 WIB/WITA/WIT dari arah timur tenggara, hingga pukul 05.30 WIB/WITA/WIT dari arah barat daya.

Kecerlangan Jupiter bervariasi antara -2,79 hingga -2,81, sedangkan kecerlangan Saturnus berada pada +0,28 hingga +0,25.

Awalnya Bulan berada pada posisi di konstelasi Sagitarius, sedangkan Jupiter dan Saturnus berada di konstelasi Capricornus dan Aquarius. Keesokan harinya, Bulan berpindah menuju Capricornus bersama Jupiter selama dua hari berturut-turut.

Baca Juga :  Viral, Dua Gadis Berkerudung dan Sepeda Motor Nyakitin di Atas Genteng

Lebih lanjut Bulan berpindah menuju Aquarius bersama Saturnus selama dua hari berturut-turut.

2.Puncak Hujan Meteor Delta Aquarid dan Capricornid
LAPAN melaporkan akan terjadi fenomena puncak hujan meteor Delta Aquarid dan Capricornid pada Rabu (28/7) pukul 10.00 WIB, 11.00 WITA, 12.00 WIT, sehingga fenomena dapat disaksikan pada pukul 19.45 WIB/WITA/WIT dari arah timur-tenggara hingga keesokannya (29/7) pukul 05.30 WIB/WITA/WIT dari arah barat-barat daya.

Intensitas dan kecepatan meteor melaju dengan kecepatan 147.600 kilometer per jam, dengan dengan intensitas maksimum 14-15 meteor per jam.

Hujan meteor itu diduga terbentuk dari sisa debu komet, 96/P Machholz. Komet itu dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di Bintang Delta Aquarii (Skat) konstelasi Aquarius.

Baca Juga :  Pj. Bupati Bogor dan Transporter Angkutan Tambang Menyepakati 8 Poin Kesepakatan

3.Fase Bulan Perbani Akhir
Fase Bulan perbani akhir merupakan salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut sikut-siku 90 derajat, dan terjadi setelah fase bulan Purnama.

Fase perbani akhir ini merupakan fenomena kali kedua di bulan Juli, setelah sebelumnya terjadi pada 2 Juli 2021.

Puncak fase perbani akhir terjadi pada pukul 20.16 WIB/ 21.16 WITA/ 22.16 WIT, sehingga bulan perbani akhir dapat disaksikan ketika tengah malam 1 Agustus 2021 dari arah Timur-Timur Laut, berkulminasi di arah utara menjelang terbit Matahari.

Pada fenomena itu Bulan berjarak 402.423 kilometer dari Bumi, dan berada di sekitar konstelasi Aries.

Sumber : Cnn Indonesia

Artikulli paraprakNiek Kimmann Cedera Lutut Setelah Tabrak Panitia
Artikulli tjetërViral, Video Petani Rusak Tanamannya Karena PPKM Diperpanjang