Beranda Daerah Pemdes Wangunjaya Dirikan Posko Pemantauan Pergeseran Tanah

Pemdes Wangunjaya Dirikan Posko Pemantauan Pergeseran Tanah

LEWUISADENG – Guna memantau gerakan dari pergeseran tanah yang masih terjadi, Pemerintah Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng mendirikan beberapa posko pemantauan di lokasi pergeseran tanah.

Danramil 2116/Leuwiliang Kapt Inf Koswara mengatakan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya berkoordinasi dengan pihak BPD dan Satgas Desa dengan mengadakan pemantauan pergerakan pergeseran tanah bahkan pihaknya juga bekerjasama dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dalam membantu komunikasi melalui jalur radio.

Selain itu, dirinya menyebut, bahwa di Posko tersebut melakukan penyekatan terhadap masyarakat yang masih beraktifitas di sekitar lokasi pergeseran tanah.

“Karena memang pergeseran tanah itu seperti jarum jam tidak kelihatan dan ini bahaya kalau tidak dipantau meskipun dari beberapa pihak menganggap ini belum waktunya tetapi kita mengantisipasi deteksi dini dengan cara ini kita sampaikan kepada kepala desa untuk mendirikan posko pemantauan gabungan antara Koramil, Bhabinmas dan BPBD termasuk Satgas Desa,” kata Kapt Inf Koswara Kepada wartawan pada, Kamis (01/07/2021).

Baca Juga :  Mengubah Kesalahan Menjadi Kesempatan: Prabowo Subianto Minta Maaf dan Mengajak Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia

Terpisah, Kepala Desa Wangunjaya, Hanapi mengatakan, bahwa dirinya menugaskan sedikitnya 30 orang warga sekitar secara bergantian guna memonitor pergerakan pergeseran tanah tersebut.

“Kita mendirikan beberapa Posko diantaranya untuk posko utama yaitu di Kantor Desa dan pos pemantauan tersebar di tiga lokasi pergeseran tanah, dan hari ini (1/7) di buat lagi dua posko di lokasi,” ungkap Hanapi.

Hanapi mengatakan, bahwa setiap malam pergeseran tanah sering terjadi sehingga dirinya menginstruksikan juga kepada warga masyarakat untuk saling bergantian melakukan pemantauan di lokasi bencana pergeseran tanah tersebut.

“Di lihat dari pepohonan yang ada di lokasi bencana itu ada sekitar lima meter itu pergeseran tanah setiap malamnya,” katanya.

Hanapi menambahkan, jika bendungan disekitar lokasi pergeseran tanah itu jebol kekhawatiran warga itu bukan handa berdampak kepada wilayahnya saja, akan tetapi ke wilayah desa tetangga seperti Desa Sadengkolot dan Babakan Sadeng.

Baca Juga :  Wajah Baru di Panggung Politik : Berikut Daftar Nama Anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Barat Periode 2024-2029

“Setiap malam itu terdengar suara batu didalam tanah dari pergerakan tanah tersebut, saat ini kita masih menunggu Instruksi dari BPBD Kabupaten Bogor apakah mau diangkat saja tanahnya yang menutupi sungai Cianten atau seperti apa, kalaupun harus diangkat kan perlu menggunakan alat berat,” tambahnya.

Sebelumnya, Imbas pergeseran tanah yang terjadi pada, Sabtu 19 Juni 2021 lalu merusak 18 hektare lahan pertanian warga, Ratusan petani di Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng alami kerugian besar bahkan mencapai milyaran rupiah.

Berdasarkan informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun telah melakukan assesment dan meminta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) turun tangan dan mengkaji peristiwa bencana alam tersebut. (Fahri)

Artikulli paraprakKades Sadengkolot Siap Bertanggung Jawab Perbaiki Pekerjaan Infrastruktur
Artikulli tjetërDengan Prokes Ketat, Perpisahan SMP dan SMK Pancabakti Digelar Sederhana