Beranda Daerah Warga Bogor Perlu Waspada, Bulan Juni Rawan Bencana Alam

Warga Bogor Perlu Waspada, Bulan Juni Rawan Bencana Alam

BOGOR – Bagi Warga Bogor agar waspada, sebab pada bulan Juni ini wilayah Bogor rawan bencana alam.

Hal itu didasari dari LA Nina yang berpotensi menimbulkan bencana alam di Bogor. Karena, dapat membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari biasanya.

Forcaster Stamet Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor Ronald C Wattimena mengatakan, selain dapat membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari biasanya, La Nina juga dapat menimbulkan angin kencang.

“Dampak dari La Nina ini biasanya bisa membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari musim hujan biasanya. Biasanya juga dapat disertai angin kencang. Tentunya ini berpotensi mengundang bencana alam seperti angin kencang, banjir lintasan dan longsor,” katanya saat disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Selasa (1/6/2021).

Biasanya, efek La Nina seperti hujan deras dan angin kencang, bakal terjadi pada puncak peralihan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau. Pihaknya memprediksi, peralihan musim tersebut bakal terjadi pada pertengkaran atau akhir Juni ini.

Baca Juga :  Koramil 0621-24/Jasinga Berjaga di Garda Depan Pasca Lebaran: Membantu Masyarakat Hadapi Arus Balik dan Musim Liburan

“Yang kami takutkan adalah saat transisi dari musim penghujan ke musim kemarau pada Juni ini. Biasanya, akan ada angin kencang disertai hujan deras yang bisa saja menyebabkan longsor dan banjir lintasan. Jadi pada pertengahan atau akhir Juni ini, bisa dibilang kita akan memasuki fase rawan bencana,” ujarnya.

Ronald menambahkan, biasanya La Nina bisa membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Bahkan peningkatan intensitas curah hujan bisa mencapai 50 persen, jika dibandingkan musim penghujan tanpa La Nina.

“La Nina juga dapat mempengaruhi curah hujan di musim penghujan. Bahkan rata-rata peningkatan curah hujan karena La Nina bisa mencapai 20 hingga 50 persen. Makannya kami himbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada,” tuturnya.

Baca Juga :  Dewa United Menang Telak 3-0 di Kandang Lawan Persebaya

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani memprediksi, jika pada tahun ini musim penghujan akan lebih panjang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Berdasarkan prediksi kami berdasarkan pantauan satelit, musim penghujan tahun ini akan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Fenomena ini dikarenakan efek dari fenomena La Nina,” bebernya.

Menurutnya, kemarau yang idealnya berlangsung di bulan Mei atau awal Juni, tahun ini diprediksi mundur, yakni akhir Juni. Sehingga berlangsungnya kemarau diperkirakan hanya sebentar, jika dibandingkan musim penghujan.

“Biasanya jika musim kemarau jatuh pada Maret atau Mei, kemungkinan pada tahun ini musim kemarau akan masuk pada pertengahan atau akhir Juni nanti. Ini karena efek La Nina jadi mengalami kemundurannya,” tutupnya.

Sumber:Suara bogor

Artikulli paraprakChina Kini Bolehkan Warga Punya 3 Anak, Ini Alasannya !
Artikulli tjetërMerasa Tak Wajar di Kehamilan Nadya, Rizky DA Jatuhkan Talak