BOGOR-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe A baru di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Megaproyek itu dilakukan dengan alasan pemerataan pelayanan kesehatan RSUD di Kota Bogor.
Hal itu dikatakan Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir. Ia menilai harus ada pemerataan dengan mendekatkan masyarakat pada pelayanan kesehatan.
“Jadi perlu adanya rumah sakit baru, walaupun ini dalam sebatas wacana. Tetapi harus kita sikapi dengan serius untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit tipe A,” katanya selepas rapat pembahasan di Balai Kota Bogor, Kamis (25/3).
Dalam membangun RSUD tipe A baru, sambungnya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya kapasitas tempat tidur harus di atas 250 unit tempat tidur. Hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
Ilham melanjutkan, saat ini RSUD Kota Bogor sudah bisa menjadi rumah sakit tipe A dengan total kapasitas tempat tidur sebanyak 395 tempat tidur. Hanya saja masih ada beberapa visi-visi RSUD Kota Bogor yang belum terpenuhi, sebelum benar-benar menjadi rumah sakit tipe A.
“Sebenarnya kita sudah masuk kriteria. Kemudian rumah sakit tipe A itu ada rumah sakit tipe A untuk umum, ada rumah sakit tipe A pendidikan. Kelihatannya kita ke rumah sakit tipe A untuk umum,” ujarnya.
Untuk lokasi RSUD baru, jelasnya, rencananya dibangun di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Sebab, ada lahan kosong seluas 9 hektare milik Pemkot Bogor yang bisa digunakan untuk membangun RSUD tipe A.
Diketahui, RSUD Kota Bogor yang sudah berdiri di Jalan DR Sumeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, saat ini hanya memiliki lahan seluas tiga hektare. “Ini kan ada lahan kosong 9 hektare. Bisa, nggak tanggung-tanggung kita membangun lebih bagusnya lagi,” jelasnya.
Terkait desain bangunan, ia menyampaikan untuk saat ini baru masuk perencanaan dan kebijakan. Baru setelah itu akan masuk proses Feasibility Study (FS), Detail Engineering Design (DED), hingga Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Ini kan baru rencana, wacana, mungkin kita tinggal masukkan dalam sisi kebijakan. Masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, red) dan rencana-rencana berikutnya. Kalau sisi kebijakan kan pemerintah nanti dari Dinas Kesehatan dan Bappeda, sementara kami dari sisi operasional yang punya pengalaman me-manage, itu akan membantu sekuat tenaga,” tuturnya.
Sementara itu, tambah dr Ilham, RSUD Kota Bogor saat ini sudah memiliki vetomaternal, pelayanan bedah torax, dan bedah subspesialis. Rencananya, RSUD akan mengembangkan sisi keahlian, terutama dalam subspesialis ginjal.
“Sekarang kita sedang berjuang untuk menjadi rujukan kanker. Dan memang benar secara kenyataannya banyak pasien-pasien dari Kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, Depok, dan Tangerang berobat untuk kanker ke kita,” tuntasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku saat ini masih dalam perencanaan tentang perlunya memperluas cakupan layanan kesehatan yang lebih merata di Kota Bogor. Salah satunya kemungkinan mengajukan bantuan pembangunan rumah sakit tipe A ke Kementerian Kesehatan di area Bogor Selatan.
”Rencana ini sejalan dengan pematangan pembangunan jalan akses Bogor Inner-Ring Road (BIRR). Terkait lokasi, usulannya adalah aset pemkot di eks Pasar Agrobisnis Rancamaya,” tambah Dedie.
Sumber : Metropolitan