Beranda News Butuh Dana Rp 5.122 T Untuk Hadirkan Jaringan 5G

Butuh Dana Rp 5.122 T Untuk Hadirkan Jaringan 5G

JAKARTA – Menghadirkan jaringan 5G ternyata tidak murah. Eropa membutuhkan US$355 miliar atau setara Rp 5.112 triliun (asumsi Rp 14.400) untuk infrastruktur internet super cepat ini.

Ini adalah penelitian dari perusahaan konsultan BCG, yang ditugaskan oleh grup pelobi telekomunikasi ETNO, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (25/3/2021).

Anggota organisasi ini berharap 5G menjadi harapan untuk pengembangan bisnis dan mengangkat ekonomi benua biru keluar dari resesi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan menjadi salah satu pemimpin dalam perangkat yang terhubung ke internet.

Baca Juga :  Akankah Lebaran PBNU dan Muhammadiyah Serentak? Ini Prediksi BMKG Terkait Idulfitri

Tetapi operator telekomunikasi Uni Eropa (UE) enggan berinvestasi dalam jaringan 5G karena harus menyiapkan pengeluaran besar-besaran, sementara opsi merger untuk menjalankan proyek mahal ini terhalang aturan anti persaingan UE.

“Sebesar 150 miliar euro dibutuhkan untuk mencapai skenario 5G penuh di Eropa, sementara tambahan 150 miliar euro diperlukan untuk menyelesaikan peningkatan infrastruktur tetap ke kecepatan gigabit,” tulis laporan itu.

Sebelumnya industri telekomunikasi Eropa mengaku kecewa karena UE menunda lelang spektrum 5G karena pemerintah mengalihkan fokus untuk melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Pertarungan Politik Mencuat: Pasangan Duet Jaro Ade – Anang Hermansyah Dapat Sorotan Tajam

Studi tersebut mengusulkan beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh pemerintah dan regulator untuk meningkatkan industri telekomunikasi.

“Salah satu langkah tersebut adalah mengejar model kepemilikan baru yang melibatkan pembagian infrastruktur sukarela, yang memungkinkan peluncuran lebih cepat, mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan, dan meningkatkan transfer pengetahuan di antara mitra,” katanya.

Studi tersebut juga menyerukan agar operator diizinkan untuk memonetisasi lalu lintas data di jaringan mereka untuk mengejar pesaing seperti Google, Facebook, Microsoft, dan raksasa teknologi lainnya.

Sumber : Cnbc

Artikulli paraprakKomisi I DPRD Menjawab Polemik Musdes PAW Desa Singajaya
Artikulli tjetërTahun 2021 Sebanyak 84 KPM Desa Pangkaljaya Bakal Terima BLT-DD