Beranda Kesehatan Bahaya Asam Lambung Tidak Boleh Disepelekan

Bahaya Asam Lambung Tidak Boleh Disepelekan

JAKARTA – Penyakit asam lambung terjadi ketika cairan asam dari lambung kembali naik ke kerongkongan dan mulut.

Orang yang mengalami gejala asam lambung naik setidaknya dua kali seminggu dikatakan mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dilansir dari Piedmont Healthcare, gejala asam lambung naik di antaranya perut atas atau dada terasa panas, mulut terasa asam, nyeri dada, batuk sakit tenggorokan, dan mual.

Penyakit asam lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak sampai orang dewasa.

Gangguan pencernaan ini rentan menyerang orang yang kelebihan berat badan, perokok, suka mengonsumsi makanan tinggi lemak, serta peminum kafein dan alkohol berlebihan.

Bahaya asam lambung naik yang tak boleh disepelekan

Penyakit asam lambung umumnya berupa gangguan pencernaan yang bisa dikendalikan dengan obat dan perubahan gaya hidup.

Namun, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan berpotensi fatal.

Melansir Healthline, bahaya asam lambung kronis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:

Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan.

Baca Juga :  Penomena Langka: Ramdhan Akan Diulang Dua Kali dalam Setahun. Berikut Ulasannya!

Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada.

Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.

Tukak esofagus
Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak.

Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah.

Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.

Penyempitan kerongkongan
Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan.

Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas.

Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.

Infeksi paru-paru
Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi.

Gangguan pernapasan ini terjadi saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru.

Baca Juga :  Penampakan Baru Putri Ridwan Kamil Tanpa Hijab Saat Lebaran di Newcastle Inggris

Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, dan kulit pucat.

Infeksi paru-paru ini apabila tidak ditangani bisa berdampak fatal sampai merenggut nyawa.

Barrett esofagus
Asam lambung yang merusak jaringan kerongkongan lambat laun juga bisa memicu perubahan sel di jaringan tersebut.

Penyakit barret esofagus membuat sel pelapis esofagus berubah menjadi sel kelenjar. Kondisi ini rentan berkembang menjadi kanker esofagus.

Kanker esofagus
Penderita asam lambung kronis memiliki risiko tinggi terkena kanker esofagus.

Gejala kanker esofagus di antaranya susah menelan, berat badan turun tanpa sebab jelas, nyeri dada, batuk, dan ada gangguan pencernaan parah.

Gejala kanker esofagus kerap tidak kentara di stadium awal. Penyakit ini baru terasa ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Pastikan penderita penyakit asam lambung tidak menyepelekan gangguan pencernaannya.

Terlebih jika sudah ada gejala komplikasi di atas. Dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat, masalah kesehatan ini bisa dikendalikan.

Sumber :Kompas

Artikulli paraprakAde Yasin : Uji Coba PTM Dimulai Hari Ini Sampai 21 April 2021
Artikulli tjetërBaim Wong Ungkap Usia Kehamilan Kedua Sang Istri, Paula Verhoeven