KABUPATEN BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sedang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa pelaksanaan uji coba PTM tersebut berlaku mulai hari ini sampai dengan 10 April 2021.
“Uji coba ini sebagai tindaklanjut keputusan bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemi,” kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/3/2021).
Ade yang juga sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Kemenag dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan untuk menetapkan uji coba PTM tersebut.
Hasilnya, kata Ade, telah dibentuk tim bersama untuk memverifikasi dan memvalidasi kesiapan satuan pendidikan yang diusulkan untuk pelaksanaan PTM.
Dalam hal ini, PTM berlaku di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN dan SMK.
“Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 171 sekolah, dan ada 1 sekolah MTs yang mengundurkan diri, jadi total izin yang dikeluarkan Disdik untuk uji coba sebanyak 170 sekolah saja,” ucap Ade.
Ade merinci, 170 sekolah yang diizinkan uji coba PTM itu secara keseluruhan terdiri dari 29 SD, 24 MI, 28 SMP, 18 MTS, 7 MA, 32 SMA dan 32 SMK.
Untuk sekolah yang tidak lolos verifikasi dan validasi, maka sekolah tersebut tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau secara daring.
Apabila dalam pelaksanaannya terdapat siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka uji coba PTM tersebut otomatis dihentikan dan pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring.
Selain harus melihat situasi pandemi Covid-19, satuan pendidikan tetap menghormati dan melayani keputusan orang tua murid yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM.
“Yang jelas hasil verifikasi kita sekitar 72 sampai 95 persen orang tua siswa menyetujui untuk dilaksanakan (PTM),” jelas Ade.
Sumber: Kompas
