Beranda Nasional Epidemiolog Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Tatap Muka Pada Juli 2021

Epidemiolog Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Tatap Muka Pada Juli 2021

JAKARTA — Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah mengkaji ulang rencana membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli 2021 di tengah pandemi Covid-19.

Permintaan Dicky terutama menyusul penemuan kasus varian baru Corona B117 belakangan. Termasuk sejumlah syarat yang menurut Dicky belum terpenuhi.

“Itu dengan sudah resminya ditemukan kasus baru ini kita harus review. Terutama dari tes positivity rate, di wilayah. Karena kalau mau ada pembukaan seperti itu ada beberapa indikator,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/5).

Dicky mengaku ragu dengan data penurunan kasus harian Covid-19 yang dilaporkan tim Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19. Dicky mensinyalir penurunan kasus tersebut karena pemerintah menurunkan testing harian.

Asumsinya itu terutama diperkuat dengan lonjakan angka kematian per hari yang menurutnya masih relatif tinggi. Selain itu, Dicky juga ragu dengan penurunan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Usai Ungguli Australia, Timnas Indonesia U-23 Tempati Peringkat Kedua Grup A Piala Asia 2024

Boleh jadi, kata Dicky, penurunan jumlah pasien di rumah sakit disebabkan lantaran tak sedikit masyarakat yang enggan dirawat. Masyarakat kata dia, masih banyak yang memilih dirawat di rumah meski dalam kondisi kritis.

“Masalahnya penurunan kasus ini bukan menurun. Jadi, penurunan kasus di Indonesia itu karena memang testing-nya rendah,” kata dia.

Di sisi lain, lanjut Dicky, pemerintah juga belum memenuhi sejumlah prasyarat agar sekolah dapat dibuka untuk pembelajaran secara langsung. Misalnya, kata dia, positivity rate di angka minimal 5-8 persen, penurunan kasus harian, kapasitas rumah sakit, hingga penurunan angka kematian selama dua pekan.

Baca Juga :  Begini Penampakan RESES Anggota DPRD Daerah Wilayah V Masa Sidang II Tahun 2023-2024 di Kecamatan Cigudeg

Syarat termasuk termasuk vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara merata. Termasuk juga, kata dia, model infrastruktur atau konsep pembelajaran yang nantinya akan diterapkan di kelas.

“Muridnya juga sudah ada screening. Karena muridnya belum divaksin juga. Jadi yang risiko tinggi sementara di rumah dulu,” kata dia.

Pemerintah sebelumnya ngotot akan membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli mendatang.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya tetap KN melanjutkan kajian dan persiapan pembukaan sekolah pada Juli 2021 meskipun

“Sejauh ini belum ada agenda terkait hal tersebut (mengevaluasi pembukaan sekolah karena mutasi baru),” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/3).

Sumber : Cnn Indonesia

Artikulli paraprakHikmah Beriman Kepada Allah
Artikulli tjetërMasih Khawatir, Youtube Belum Buka Blokir Akun Trump