Beranda News Pemerintah Tengah Mengkaji Pembentukan Bank Emas

Pemerintah Tengah Mengkaji Pembentukan Bank Emas

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah mengkaji pembentukan bullion bank. Tujuannya, untuk mengelola emas salah satu komoditas andalan Indonesia.

“Salah satu yang sedang dikaji oleh pemerintah adalah pembentukan bullion bank. Ini tentu Pak Mendag (Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi) bisa mendalami bagaimana ekspor impor ini, karena sebagian juga digunakan untuk jewelry dimana dulu ekspor impor ini tentu terkait dengan PPN dan lainnya,” ujarnya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3).

Dikutip dari berbagai sumber, definisi bullion sendiri adalah emas, perak, atau logam mulia lainnya dalam bentuk batangan, ingot, atau koin. Sejumlah negara tercatat memiliki bullion bank yakni Hong Kong dan Swiss.

Airlangga mengatakan emas merupakan salah satu komoditas yang harganya bisa bertahan, bahkan cenderung naik selama pandemi covid-19. Saat yang bersamaan, harga sejumlah komoditas lainnya mengalami tekanan.

Baca Juga :  Ini Lokh Wasit Kontroversial di Balik Duel Persija vs Persib Bandung dan Drama Asian Games 2018 : Wasit Shaun Evan

“Komoditas emas mencatat peningkatan walau di lain pihak emas juga impornya salah satu yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu didalami terkait ekspor impor emas ini, karena kita memiliki pertambangan yang besar,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Mendag menyatakan akan meneruskan kajian mengenai pembentukan bullion bank tersebut.

“Akan kami camkan (arahan dari Menko Airlangga), saya hitung ada beberapa hal penting untuk bisa kami laksanakan terutama bagaimana menciptakan bullion bank, supaya kegiatan dan kemampuan Indonesia untuk kontrol pasar emasnya bisa jalan dengan baik,” ucapnya.

Berdasarkan bahan paparan Airlangga, disebutkan bahwa pembentukan bullion bank akan menguntungkan sejumlah pihak. Bagi pemerintah, bullion bank bisa menghemat devisa dan bagi industri keberadaannya bisa menjadi sumber pembiayaan proyek.

Baca Juga :  Usai Ungguli Australia, Timnas Indonesia U-23 Tempati Peringkat Kedua Grup A Piala Asia 2024

Sementara itu, bagi bank sendiri kehadiran bullion bank bisa menjadi diversifikasi produk dan bagi masyarakat bullion bisa mendapatkan imbal hasil (return) dari simpanannya. Indonesia sendiri merupakan salah satu pemain besar emas di kancah global. Tercatat, kinerja ekspor emas dan granula meningkat hingga US$5.280 juta sepanjang 2020 lalu.

Selain itu, Indonesia memiliki lokasi tambang emas terbesar kedua di dunia, yakni tambang Grasberg di Papua dengan cadangan emas mencapai 30,2 juta ounce. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi produsen emas terbesar ketujuh di dunia dengan produksi sebesar 130 juta ton atau 4,59 juta ounce di 2020.

Sumber : Cnn Indonesia

Artikulli paraprakHari Obesitas Sedunia : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Obesitas
Artikulli tjetërJokowi : Investasi dan Lapangan Kerja Jadi Kunci Dorong Pertumbuhan Ekonomi