Beranda Kesehatan Hari Obesitas Sedunia : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Obesitas

Hari Obesitas Sedunia : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Obesitas

JAKARTA — Hari Obesitas Sedunia diperingati pada 4 Maret setiap tahunnya. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya obesitas.

Di zaman kiwari, obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang perlu mendapatkan perhatian. Betapa tidak, obesitas menjadi faktor risiko dari banyak penyakit kronis yang bisa mengancam jiwa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, angka kasus obesitas meningkat hampir tiga kali lipat sejak tahun 1975. Angka kasus bahkan meningkat hampir lima kali lipat pada anak-anak dan remaja. Saat ini, sekitar 800 juta orang di dunia hidup dengan obesitas.

Di Indonesia sendiri, obesitas juga terus mengalami tren peningkatan. Riskesdas 2018 mencatat prevalensi obesitas mencapai 21,8 persen. Angka ini terus meningkat dari data sebelumnya pada 2013 sebesar 14,8 persen dan 10,5 persen pada 2007.

Hari Obesitas Sedunia pada 2021 mengambil tema kampanye global, ‘Every Body Needs Everybody’. Kampanye ini mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk mengatasi krisis global terkait obesitas. Kampanye ini juga mencoba mendefinisikan obesitas sebagai penyakit yang merupakan faktor risiko dari banyak penyakit lainnya.

Baca Juga :  Wanhay Ungkap Strategi Partai Golkar Kabupaten Bogor: Konsolidasi dan Koalisi Menuju Pilkada 2024

“Obesitas adalah penyakit yang harus ditangani dengan baik. Kita semua punya peran untuk membantu menangani obesitas. Kita harus menyadari bahwa setiap orang berperan penting untuk membangun dunia yang lebih sehat,” tulis laman World Obesity Day.

Dengan kata lain, peringatan ini menjadi undangan bagi komunitas global untuk bekerja sama dalam membangun dunia yang lebih sehat dan bebas obesitas.

Obesitas merupakan kondisi kronis yang terjadi akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. WHO mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas dengan panduan.

Pada orang dewasa, kelebihan berat badan dapat dilihat dari indeks massa tubuh (BMI) yang lebih besar atau sama dengan 25. Sementara obesitas terjadi saat BMI lebih besar atau sama dengan 30.

Penyebab mendasar dari obesitas dan kelebihan berat badan adalah ketidakseimbangan antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan.

Baca Juga :  Oasis Gastronomi : Laku Grill And Coffee, Cafe Recomended di Ciampea Bogor

Secara global, WHO melihat adanya peningkatan asupan makanan padat energi yang tinggi lemak dan gula akibat munculnya berbagai pilihan makanan cepat saji yang dinilai lebih praktis. Makanan dan minuman kemasan yang bisa didapat dengan mudah juga berkontribusi pada obesitas.

Selain itu, WHO juga melihat adanya peningkatan gaya hidup sedentari yang membuat tubuh tak aktif secara fisik. Gaya hidup ini juga menjadi penyebab obesitas.

Kombinasi antara perubahan pola makan dan gaya hidup sedentari ini pada akhirnya memicu peningkatan angka kasus obesitas. Padahal, obesitas yang tak tertangani bisa berujung pada sejumlah penyakit seperti gangguan kardiovaskular terutama jantung dan stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Pada Hari Obesitas Sedunia ini, masyarakat seyogianya kembali diingatkan terhadap berbagai ancaman yang ditimbulkan obesitas. Mulai saat ini dan seterusnya, ubah gaya hidup Anda agar terhindar dari obesitas.

Sumber : Cnn Indonesia

Artikulli paraprakIzin Tidak Keluar, Laga Uji Coba Timnas U-23 Terancam Batal
Artikulli tjetërPemerintah Tengah Mengkaji Pembentukan Bank Emas