Beranda Daerah Kisah Janda Tua Yang Tinggal di Rumah Beralaskan Tanah

Kisah Janda Tua Yang Tinggal di Rumah Beralaskan Tanah

NANGGUNG – Seorang warga miskin terdampak, Nenek Ane (50 tahun) seorang janda yang tinggal di rumah reyot berdinding bilik bambu di Kampung Legok Jambu RT 02 RW 03, Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Rumah itu hanya mempunyai satu kamar tidur, satu kamar nampak sebagai tempat Nenek Ane menunaikan ibadah Sholat dan paling depan diisi dengan karung-karung bekas.

Tidak ada bangku di dalam ruang tengah rumah itu, hanya ada kurungan untuk ayam peliharaan Nenek Ane dan baju-baju kusam tergantung di ruang itu.

Nenek Ane tinggal sendiri di dalam rumah yang masih beralaskan tanah tidak ada fasilitas lain di dalam rumah. Tak ada sedikit pun hiasan atau pigura pada dinding pelupuh rumah.

Dapur itu terlihat sempit, hanya ada tungku untuk memasak, beberapa gelas dan alat makan serta beberapa kayu bakar.

Baca Juga :  Jaro Ade Siapkan Kandidat Kuat untuk Wakil Bupati dalam Pilkada Bogor 2024 : Nama-nama Ini Masuk Daftar

Nenek Ane memiliki empat orang anak, satu diantara keempat anaknya itu masih duduk di bangku sekolah SMA di sebuah Yayasan Pendidikan dibilangan Bekasi.

Di lingkungan itu ada dua rumah lagi milik saudara Nenek Ane yang kondisinya hampir serupa.

“Sehari hari ya kerja serabutan aja pak, penghasilan paling cukup buat makan saja kadang-kadang 15 ribu kadang 35 ribu rupiah sehari,” ungkap Nenek Ane baru-baru ini.

Nenek Ane mengaku, memang anaknya yang sekolah tersebut gratis namun terkadang ia suka bingung untuk biaya lain-lain selama anak perempuannya itu berada jauh darinya.

“Kadang anak saya itu pulang tiga bulan atau enam bulan sekali,” ucap Nenek Ane sambil berlinang air matanya.

Baca Juga :  Wanhay Ungkap Strategi Partai Golkar Kabupaten Bogor: Konsolidasi dan Koalisi Menuju Pilkada 2024

Nenek Ane mengaku, beberapa kali ia sempat dilakukan pendataan dan berharap mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH) namun hingga saat ini Nenek Ane mengaku tak kunjung mendapatkan bantuan.

“Kalau untuk bantuan PKH sih sering datang kesini pak untuk pendataan saja,” ucapnya.

Sementara, Kepala Desa Sukaluyu Aos mengatakan, memang masih banyak warga miskin yang tinggal di rumah sederhana.

“Kita untuk RPJMDes ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa-Red) itu mencapai 460 unit rumah tidak layak huni,” ungkap Aos.

Aos mengaku, rumah tidak layak huni milik Nenek Ane tersebut memang belum pernah mendapatkan bantuan, namun kemungkinan di tahun 2021 ini akan dimasukan kedalam program CSR PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor.

“Mungkin akan kita masukan ke CSR Antam untuk tahun sekarang,” pungkasnya.

(Fahri)

Artikulli paraprakLapak Lomba Burung Merpati Dibubarkan Satgas Covid
Artikulli tjetërKata ‘Gelay’ Yang Diucapkan Nissa Sabyan Trending di Sosial Media