Beranda News Waduh! Macbook Baru Apple Diserang Malware Silver Sparrow

Waduh! Macbook Baru Apple Diserang Malware Silver Sparrow

JAKARTA – Hampir 30 ribu Mac di seluruh dunia dilaporkan terinfeksi malware misterius. Malware ini mengincar Macbook yang menggunakan chip baru Apple, M1.
Hal ini berdasarkan inspeksi para peneliti di perusahaan keamanan Red Canary. Malware ini mereka sebut sebagai Silver Sparrow.

Silver Sparrow adalah malware iklan atau disebut adware. Namun, adware ini tidak “menunjukkan perilaku yang kita duga dari adware biasa yang sering menargetkan sistem macOS,” tulis Tony Lambert, seorang analis intelijen di Red Canary.

Baca Juga :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Silver Sparrow juga bisa menghancurkan diri sendiri agar jejaknya tak terdeteksi. Namun, peneliti menyebut fungsi ini tampaknya belum digunakan.

Lambert pun belum mengetahui tujuan dari infeksi malware tersebut. Masih belum jelas juga apa yang akan memicu adware ini berfungsi.

Silver Sparrow memiliki kode yang bisa berjalan pada chip M1 internal Apple yang dirilis pada November. Sehingga, ini adalah malware kedua yang diketahui bisa menginfeksi chip anyar Apple itu, menurut Ars Technica.

“Kami belum menemukan kalau malware ini telah mengirimkan malware lain. Silver Sparrow kompatibel dengan chip M1, bisa menginfeksi ke seluruh dunia dengan tingkat infeksi yang relatif tinggi. (Malware ini) juga canggih sehingga Silver Sparrow adalah ancaman yang cukup serius,” tulis para peneliti, seperti dikutip CNN.

Baca Juga :  Berbagi Kebahagian di Atas Gelombang: Kado Sepesial Mayor Tedy di Kampung Nelayan Jakarta

Silver Sparrow menginfeksi Mac di 153 negara pada 17 Februari. Namun, sebagian besar infeksi terjadi di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, dan Jerman, menurut data dari Malwarebytes, situs web yang memblokir serangan ransomware.

Sumber : Cnn Indonesia

Artikulli paraprakPer Hari Ini, Emas Antam Berada di Posisi Rp 930 Ribu Per Gram
Artikulli tjetërBeberapa Gejala Saat Terinfeksi Varian Baru Covid-19