Beranda Nasional Buaya Siam yang Terancam Punah Terlihat di Taman Nasional di Thailand

Buaya Siam yang Terancam Punah Terlihat di Taman Nasional di Thailand

JAKARTA — Buaya Siam yang terancam punah terlihat untuk kedua kalinya dalam satu dekade di taman nasional terbesar di Thailand, menurut foto yang dirilis pada hari Sabtu (23/1).

Reptil air tawar – yang tertangkap kamera pengawasan sedang berjemur di Taman Nasional Kaeng Krachan dekat perbatasan Thailand dengan Myanmar – pernah menghuni perairan di seluruh Asia Tenggara, tetapi jumlahnya menurun drastis di wilayah tersebut.

Saat ini satwa tersebut masuk dalam kategori terancam punah di daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Pejabat taman nasional memperkirakan hanya sekitar 20 yang tersisa di alam liar karena perburuan dan hilangnya habitat, tetapi pada hari Sabtu, cagar alam memberitakan kabar baik yang jarang terdengar itu.

Baca Juga :  Kecelakaan Mengerikan: Mobil Ertiga Hantam Pedagang Jamu di Leuwisadeng Bogor

Buaya – yang belum pernah dilihat sebelumnya oleh petugas – tertangkap oleh kamera sedang merayap keluar dari air, sebelum berjemur di tepi sungai menikmati sinar matahari dengan rahang terbuka.

Rekaman itu diambil pada bulan Desember dan merupakan “bukti bahwa Taman Nasional Kaeng Krachan adalah kawasan penting untuk konservasi satwa liar,” kata Manoon Prewsoongnern, seorang manajer taman yang bekerja dengan LSM World Conservation Society.

Baca Juga :  Nahloh! Usai Agustus ASN Akan Dipindahkan Ke-IKN : Ini Kata Basuki Hadimuljono

Buaya diperkirakan memiliki panjang sekitar 3 meter, katanya, seraya menambahkan bahwa ini hanya penampakan kedua spesies itu dalam dekade terakhir.

“Buaya siam adalah pemangsa, tetapi merupakan salah satu korban dari kerusakan lingkungan, jadi penampakan itu … juga merupakan bukti bahwa lingkungan taman nasional masih terjaga kelestariannya,” kata Manoon, seperti yang dikutip AFP.

Buaya yang terancam punah ini sangat dicari oleh para pemburu, yang memasok telur dan reptil buaya dewasa ke peternakan di sekitar wilayah tersebut, di mana kulit mereka diubah menjadi ikat pinggang, sepatu, dan tas mewah.

Sumber:Cnn Indonesia

Artikulli paraprakRekomendasi Tanaman Hias Terbaik Untuk Akuarium Ikan Cupang
Artikulli tjetërKepala Disdukcapil Kabupaten Bogor Meninggal Dunia Karena Covid-19