Beranda Internasional Peneliti Prancis :Makan di Restoran Tingkatkan Resiko Tertular Covid-19

Peneliti Prancis :Makan di Restoran Tingkatkan Resiko Tertular Covid-19

PARIS – Para peneliti Prancis menyatakan bahwa menghabiskan waktu di bar atau restoran meningkatkan risiko tertular virus Corona (COVID-19). Sama halnya dengan mengundang tamu untuk makan malam bersama yang juga memainkan peran penting dalam penularan Corona.

Seperti dilansir AFP, Jumat (17/12/2020), studi terbaru dari peneliti Prancis itu menambah bukti bahwa aktivitas sosialisasi dan makan di luar jauh lebih berbahaya daripada aktivitas lainnya seperti menggunakan transportasi umum atau berbelanja.

Hasil studi terbaru ini diungkapkan saat Eropa dan Amerika Serikat (AS) tengah dilanda lonjakan angka penularan Corona menjelang musim liburan yang biasanya identik dengan pesta-pesta dan acara berkumpul keluarga.

Baca Juga :  Begini Penampakan RESES Anggota DPRD Daerah Wilayah V Masa Sidang II Tahun 2023-2024 di Kecamatan Cigudeg

Para peneliti dari Institut Pasteur Prancis berupaya mencari tahu faktor mana saja yang membedakan partisipan yang tertular virus Corona dengan orang-orang yang tidak tertular. Faktor yang diteliti terdiri atas profesi, moda transportasi, dan tempat yang dikunjungi.

“Kami melihat peningkatan risiko terkait dengan mengunjungi bar dan restoran,” sebut pemimpin studi itu, Arnaud Fontanet, yang seorang pakar epidemiologi dan anggota dewan sains yang membimbing pemerintah Prancis.

Studi yang disebut ComCor itu belum ditinjau oleh kelompok peneliti lainnya, namun telah diberitahukan kepada tim cepat tanggap virus Corona di Prancis. Disebutkan juga bahwa studi ini dilakukan pada Oktober dan November lalu, selama periode awal pemberlakuan jam malam dan saat pembatasan lebih ketat yang mengharuskan sebagian besar pusat bisnis tutup sebagian atau sepenuhnya.

Baca Juga :  Shin Tae-yong dan Erick Thohir Perpanjang Kontrak: Masa Depan Timnas Indonesia Terang Benderang!

Fontanet menuturkan kepada AFP bahwa karena bar dan restoran tidak beroperasi secara normal, maka sulit untuk mengukur peran pasti tempat-tempat tersebut dalam penularan, dan mengakui bahwa menutup pusat bisnis menjadi langka ‘sensitif’.

Kafe dan restoran di Prancis tetap tutup bahkan setelah pembatasan nasional dilonggarkan sejak awal pekan ini.

Sumber :Detik

Artikulli paraprakJelang Akhir Tahun, Harga Sayuran di Bogor Melonjak
Artikulli tjetërSedekah Jumat Berkah?Lewat LinkAja