Beranda Ekonomi Kepala PTSP Jabar : Minat Investor di Jabar Masih Cukup Besar

Kepala PTSP Jabar : Minat Investor di Jabar Masih Cukup Besar

JAKARTA — Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pengawasan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan minat investor untuk menanamkan modal di provinsinya masih cukup besar.

Itu terlihat dari partisipasi investor dalam kegiatan market sounding sejumlah proyek dalam gelaran West Java Investment Summit bulan lalu.

“Dari 16 proyek yang kami tawarkan kemarin terutama di West Java Investor Summit itu, alhamdulillah banyak sekali. Peminatnya hampir 1.500,” ucapnya dalam diskusi virtual yang digelar IDX Channel, Rabu (16/12).

Proyek itu antara lain Subang Smartpolitan (PT Suryacipta Swadaya) dengan nilai investasi Rp 9 triliun, Subang Industrial Park (PTPN VIII) dengan nilai investasi Rp 4,07 triliun, dan Kawasan Terpadu Industri Subang (PT RNI) dengan nilai investasi Rp 10 triliun.

Ada pula Kertajati Industrial Estate di Majalengka (PT Dwipapuri Abadi) dengan nilai investasi Rp 1.25 triliun, Karawang New Industry City, Artha Indsutrial Hill, Marunda Center, serta Taifa Industrial Park (PT Jaya Development).

Baca Juga :  Polsek Jasinga : Menembus Kegelapan Malam dalam Patroli Idul Fitri 1445 Hijriyah Bersma AKP Budi Sehabudin

“Investor berminat terhadap proyek-proyek tersebut dari berbagai negara dan itu membangkitkan optimisme kami untuk tahun depan jadi lebih baik lagi investasi di Jabar” tuturnya.

Selain itu katanya, minat besar investor juga terlihat dari realisasi investasi di Jawa Barat tahun ini. Hingga kuartal III lalu, realisasi investasi di Jabar sudah mencapai Rp86,3 triliun atau 87 persen dari target yang Rp99 triliun.

Raihan investasi tersebut merupakan yang tertinggi diantara provinsi provinsi lain di Indonesia. Atas dasar itulah pihaknya menargetkan dapat menarik investasi sebesar 112 triliun pada tahun depan.

“Dibandingkan 2019 ada penurunan memang dan kemudian ada penyesuaian dari target yang diberikan karena mungkin kondisi saat ini tidak memungkinkan juga untuk investasi yang sangat besar mengingat banyak kendal di masa pandemi ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Pandangan Baru Mendikbud: Konon Aturan Baru Terkait Seragam Sekolah 2024 Membangun Identitas Bersama

Menurut Noneng, hal yang membuat Jabar lebih unggul dibandingkan provinsi lain dalam hal Investasi adalah efisiensi yang ditandai dengan rendahnya skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

Rasio ini mencerminkan seberapa besar tambahan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Makin rendah ICOR, itu berarti efisiensi investasi makin tinggi.

“Kalau melihat ICOR Jawa Barat itu 4 sementara nasional 6. Artinya Jawa Barat lebih efisien karena makin kecil ICOR itu lebih efisien artinya lebih menguntungkan,” terangnya.

Selain itu Jabar juga tertolong oleh pembangunan infrastruktur yang jauh lebih baik dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

“Kemudian supply chain yang dekat, itu semuanya menguntungkan. Lebih menguntungkan dibandingkan barangkali dengan tempat-tempat lain. Selain itu juga penduduk yang besar sebetulnya menjadi pangsa pasar yang luar biasa, karena hampir 50 juta penduduk kami,”‘ tandasnya.

Sumber:cnn indonesia

Artikulli paraprakAnies Minta Satpol PP Perketat Prokes Jelang Nataru
Artikulli tjetërPemcam Cibungbulang Lakukan Pelipatan Kertas suara