Beranda Nasional Pakar Imunisasi : Minta Masyarakat Indonesia Tiru Thailand Berhasil Putus Mata Rantai...

Pakar Imunisasi : Minta Masyarakat Indonesia Tiru Thailand Berhasil Putus Mata Rantai Covid-19

JAKARTA — Pakar Imunisasi Elizabeth Jane Soepardi meminta masyarakat Indonesia mencontoh negara yang sudah berhasil memutus mata rantai penyebaran virus corona.

“Ini sudah terbukti di Thailand, sudah 5 bulan tidak ada penularan antarpenduduk. Kasus COVID-19 itu hanya berasal dari pendatang. Pendatang yang masuk Thailand di screening dan apabila positif, dikarantina dua minggu,” ujar Jane dalam Dialog Produktif ‘Siapkan Kedatangan Vaksin’ yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Kamis (3/12).

Menurutnya, masyarakat Indonesia belum bisa melakukan hal tersebut karena orangnya belum disiplin. Padahal jika disiplin dan ketat menerapkan protokol kesehatan dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman virus.

“Kalau semua bisa disiplin saya yakin Indonesia bisa seperti Thailand,” ujarnya.

Terkait program vaksinasi, nanti pemerintah akan memberikan aturan mengenai pemberian vaksin. Misalnya yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu agar mereka tetap bisa menolong orang sakit.

Baca Juga :  Satu Keluarga Meninggal Terjebak di Jalan Berlumpur di Jalan Alternatif

Saat ini penelitian WHO menyatakan bahwa protokol kesehatan merupakan satu-satunya cara ampuh untuk menekan penularan Covid-19. Kini protokol kesehatan ini menjadi standar perilaku di semua negara.

Protokol kesehatan ini seperti yang dikampanyekan #SatgasCovid19, di antaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.

Data penelitian itu menyebutkan jika kita tidak menerapkan protokol kesehatan, persentase kemungkinan tertular Covid-19 mencapai 100 persen. Namun kalau kita mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, itu menurunkan risiko penularan hingga 35 persen.

Kemudian menggunakan masker biasa tiga lapis, akan mampu menurunkan risiko penularan hingga 45 persen, atau masker bedah yang warnanya hijau atau biru menurunkan risiko penularan hingga 70 persen.

“Kalau kita menjaga jarak aman, akan menurunkan risiko penularan hingga 85 persen. Jadi yang berkerumun itu saya rasa keterlaluan sekali karena abai kepada dirinya sendiri dan orang sekitarnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Alarm Merah di Gunung Ruang: Status Dinaikkan Menjadi Level IV Awas

Sementara itu, relawan tenaga kesehatan Lia Gustina berharap vaksin segera ditemukan sehingga langkah penanganan Covid-19 dapat dilakukan secara lebih efisien.

Ia dan rekan-rekannya di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, juga memiliki harapan yang sama karena merasa pandemi berjalan sudah lama.

“Mewakili teman-teman di Wisma Atlet ini, saya sangat mendukung dan berharap pandemi ini akan segera berakhir, dan untuk kebaikan rakyat Indonesia semua.”

“Saya berharap agar segera diadakan vaksinasi agar kami juga tenaga kesehatan bisa terus menolong masyarakat yang terpapar COVID-19. Lalu bagi masyarakat di luar sana mari kita bersama-sama memutus rantai penyebaran COVID-19 ini dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak terutama dengan tidak berkerumun,” ujarnya.

Sumber:Cnn indonesia

Artikulli paraprakExcavator Anjlok Dari Safeloader, Jalan Curugbitung Lumpuh
Artikulli tjetërJBB Peduli, Santuni Puluhan Anak Yatim