SUKAJAYA – Kekisruhan soal ada diloloskannya Ridwan Bakal Calon (Balon) menjadi Calon nomor urut 6 (enam) menjadi nomor urut 5 (lima) pada seleksi Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang menuai protes dari berbagai kalangan termasuk Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Ketua LPM Desa Harkat Jaya Arifin mengatakan, kekisruhan terjadi lantaran adanya perubahan nomor urut yang ditetapkan oleh Panitia Pilkades Tingkat Kecamatan.
“Menurut saya sebagai ketua LPM Desa Harkat Jaya telah terjadi kesalahan, aturannya Murdi itu mendapat urutan nomor 5 (lima) tapi setelah beberapa hari dinaikkan jadi urutan ke 6 (enam), Nah hal itu yang bikin kisruh dimasyarakat,” kata Arifin, Senin (16/11/2020).
Arifin menambahkan, dari adanya perubahan nomor urut yang sudah ditetapkan oleh pihak Kecamatan, maka hal itulah yang jadi pemicu kisruh dimasyarakat.
“Saya berasumsi kalau pihak Kecamatan itu bekerja tidak profesional, sebab waktu diumumkan di Kecamatan Murdi Arifin itu urutan nomor 5 (lima) artinya lolos dari balon jadi calon. Ternyata beberapa hari tidak lolos dari balon dan jadi kisruh dimasyarakat,” imbuhnya.
Arifin berharap, ada pembenahan dari pihak Pemerintah Kecamatan dan Panitia Pilkades, “Saya sebagai ketua LPM Desa Harkat Jaya sangat menyayangkan hal itu terjadi dan saya himbau pihak kecamatan harus teliti, masa nilai bobot saja bisa lalai,”
“Saya berharap kedepannya jangan sampai terulang kembali hal seperti itu dan sangat disayangkan pesta demokrasi ini dicoreng oleh hal seperti itu,” pungkasnya.
(Seno)
