Beranda Daerah Beberapa Warga Desa Cicadas Terserang DBD

Beberapa Warga Desa Cicadas Terserang DBD

CIAMPEA – Warga kampung Cibuntu Tengah dilingkungan RW 05, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea beberapa orang dikabarkan terserang wabah penyakit ganas, yakni Demam Berdarah (DBD).

“Satu orang yang baru dilaporkan dua orang lagi masih menunggu datanya,” kata Sekdes Cicadas Indra Hermawan kepada wartawan.

Jadi kata dia, kita langsung Gerak cepat (Gercep) untuk melakukan penanganan serta pendataan yang kemudian untuk dilaporkan ke pihak terkait,” Nanti untuk difogging atau tidaknya kami segera laporkan ke Puskesmas atau Ke pihak Kecamatan,” paparnya.

Kepala Puskesmas Ciampea Udik yang membawahi empat Desa diwilayah itu, dr Franky membenarkan adanya warga Kampung Cibuntu tengah yang terserang penyakit DBD.”  Ada 3 orang yang terkena DBD, laporan ini didapat dari warga sejak Jumat  (23/10),” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Bergotong-royong Hadapi Amblasnya Jalan di Curug Bitung: Harapan Untuk Respons Pemerintah yang Terkesan Tutup Mata

Dalam hal ini, ucap Franky sudah ditangani sebelumnya dan di rawat di Rumah Sakit Bogor,” kata Kepala Puskesmas Ciampea Udik dr Franky melalui selulernya.

Kondisi korban tersebut, kata dr Franky, saat ini sudah mulai membaik.” Informasinya sudah membaik,” ujarnya.

Ia menerangkan, petugas kami (Puskesmas,red), telah melakukan cek jentik (Jumantik) akan tetapi dilokasi tersebut tidak ditemukan adanya jentik nyamuk, termasuk sumber potensi genangan air pun tidak ditemukan,,”Bisa saja yang menjadi korban DBD itu, terkena gigitan nyamuknya diwilayah lain,” ungkapnya.

Baca Juga :  Generasi Muda dan Pengalaman Tertua : Moment Pertemuan Wakil Presiden Terpilih Gibran dan Wapres Ma'ruf Amin

Menurut Franky, karena memang tidak ditemukan adanya sumber jentik yang menjadi dasar warga terserang penyakit DBD, sementara waktu tidak dilakukan fogging.”

Masalah biasa itumah, ujar Franky, paling kita lakukan penyuluhan 3 M yakni, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang barang bekas yang berpotensi tergenangnya air hujan.

Atau bisa juga dilakukannya kerjabakti dengan melibatkan Pemdes setempat dan para petugas RT.” pungkasnya.

(Fahri)

Artikulli paraprakTruk Pengangkut Bantuan Kemensos RI Terperosok ke Galian jalan di Gobang
Artikulli tjetërJaga Kesehatan! Curah Hujan Di Bogor Meningkat 40 Persen