Beranda News Sempat Down Tadi Pagi, Ini Penjelasan Twitter

Sempat Down Tadi Pagi, Ini Penjelasan Twitter

Jakarta – Twitter down sempat melanda di sejumlah negara berbagai penjuru dunia. Twitter pun mengungkapkan alasan mengapa layanannya tumbang.

Setelah mengetahui ada persoalan, yang mana layanan mikroblogging itu tidak bisa diakses pengguna, Twitter langsung berkicau bahwa mereka sedang berupaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

Sesaat usai Twitter tumbang, media sosial berlogo burung ini mendeteksi bahwa ada masalah sistem internal. Rupanya masalah tersebut terjadinya perubahan sistem yang berdampak layanan kepada pengguna.

“Pemadaman ini disebabkan oleh perubahan sistem yang dimulai lebih awal dari yang direncanakan, yang mempengaruhi sebagian besar server kami,” ujar Twitter lewat akun @TwitterSupport, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga :  Warga Bogor Keluhkan Percikan Api di Kabel Listrik yang Bergesekan Dengan Daun Kelapa Sawit

Selanjutnya, Twitter langsung memperbaiki permasalah yang bikin Twitter tumbang. Dan, pada akhirnya, platform mikroblogging tersebut sudah bisa diakses lagi oleh pengguna.

Sebelumnya, Twitter down dilaporkan netizen di sejumlah negara. Masalah ini menyebabkan jutaan pengguna tidak dapat memposting kicauan.

Setiap kali akan memposting selalu saja muncul keterangan ‘Overcapacity’ atau kerap pula menampilkan ‘Oops, something went wrong’.

Berdasarkan peta sebarannya, Twitter down cukup banyak negara yang berdampak. Paling terparah Amerika Serikat, Inggris, sebagian negara di Eropa, Jepang, Filipina dengan ditandai dengan warna merah pada peta.

Baca Juga :  Rekomendasi Smartwatch Samsung : Dari Fitur Hingga Harga

Untuk diketahui ini bukan kali pertama layanan Twitter tumbang. Tercatat pada Juli 2019, media sosial garapan Jack Dorsey ini sempat tidak dapat diakses oleh seluruh pengguna selama satu jam, baik di perangkat seluler maupun desktop.

Terkait masalah keamanan, pada pertengahan tahun ini Twitter mengalami serangan terkoordinasi besar-besaran pada akun profil ternama dari kalangan selebriti, politisi, raksasa teknologi, dan perusahaan Silicon Valley. Peretasan yang terjadi 15 Juli itu menargetkan sekitar 130 akun.

Sumber:Detik

Artikulli paraprakGegerrr!!! Remaja Menikahi 2 Wanita Sekaligus
Artikulli tjetërRS di Belanda Minta Bantuan RS Jerman Untuk Tangani Pasien Covid-19