Beranda Daerah Guru SDN 03 Cibening, Pamijahan Acuhkan Wali Murid

Guru SDN 03 Cibening, Pamijahan Acuhkan Wali Murid

Pamijahan – Belajar dikala masa pandemi covid-19 ini lebih kepada pengawasan orang tua wali murid, sekalipun pemberian soal mata pelajaran dari guru pembimbing dan harus diikuti dengan hati yang sabar juga menjaga etika pergaulan.

Tidak seperti yang dilakukan oleh seorang Guru dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Cibening, yang mengacuhkan pertanyaan orang tua wali murid terkait soal yang diberikannya.

Iyus, kakak dari murid SDN 03 Cibening mengatakan, harusnya seorang guru bisa menjaga sikap dan sabar serta menjaga hati agar tidak terpancing emosi.

“Jadi sekarang itukan murid belajar online, naah disini salah satu guru SDN Cibening 3 yang bernama bu (T) inisial memberikan soal dan ditanya oleh salah seorang wali murid pertanyaannya : bu ini soal digimanain? Tapi, gak langsung dibalas seolah-olah kami ini orang bodoh yang gak gaham dan dia beralibi saat ini sedang sibuk, kan dia seorang guru harusnya punya etika dalam mengajar dan sebagai seorang guru harus bertanggung jawab dalam hal mengajar. Karena, Pemerintah menggelontorkan dana untuk memcerdaskan anak bangsa. Nah berhubung si anak masih kecil dan wali murid juga tidak ngerti makanya bertanya pada guru, disini dia harus punya etika tidak boleh semena-mena. Mau sibuk mau tidak tetap harus pakai hati jangan merasa sibuk atau gimana,” kata iyus saat ditemui, Kamis (01/10/2020).

Baca Juga :  Pendampingan Babinsa dalam Pembagian Beras Bulog di Desa Curug, Jasinga

Iyus menambahkan, sangat kecewa dan tidak puas atas jawaban (T) inisial, saat menjawab pertanyaan orang tua wali murid, bahkan menantabg dan melecehkan

“Saya seratus persen kecewa, karena apa? Saya sampai gini bu kalau ibu gak mau jawab saya akan ngomong ke pak ayi kepseknya, nah disini jawaban dia seolah-olah menantang, silahkan kasih tau siapa aja saya tidak takut apapun, bahkan saya konfirmasi dengan hal itu tidak ada balasan, sampai ada perkataan terserah mau wartawan atau LSM saudara saya juga banyak, berarti ini ada indikasi penantangan lebih jelas. Maksudnya dengan hal ini tidak semua wali murid ini paham dan pinter, bahkan ibu tersebut membandingkan dengan wali murid yang lain,” imbuhnya.

Baca Juga :  Semarak Ramadhan Kwatir Ranting Pramuka Cigudeg dengan Kegiatan "Rantang Ramadan Pramuka"

Iyus berharap, seorang pengajar harus lebih sabar dalam menghadapi pertanyaan orang tua wali murid.

“Saya ingin guru itu harus lebih sabar, mau sibuk atau tidak ini urusan pendidikan harus didahulukan,”

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait keluhan salah seorang wali murid melalui pesan singkatnya (WA) (T) inisial menuliskan, tidak bersedia ditemui lantaran sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah tempatnya mengajar.

“O iya kenapa pak iyus murid saya pak dah ga ad ap2 pak cm salah paham aj ma ibunya Iyus kmrn dah diselesaikan jg pak.maaf pak sayanya dlm perjln pulang dr sekolah pak.mksh dah menghubungi ya pak,” tulisnya.

(T) inisial meyakinkan, kalau persoalan yang ada sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak perlu diperpanjang lagi.

“Saya jg dah minta maaf kerumahnya pak .biasanya kan jg SK becandaan sama ibu2 digrup.pak namanya ibu2.maaf pak dah ganggu bapak masalah ini.??,” pungkasnya.

(Seno)

Artikulli paraprakAsik, Puskesmas Cibungbulang Punya Kapus Baru
Artikulli tjetërJalan Kampung Sawah Cisaranten Akhirnya dibangun