Beranda Daerah Ruang Isolasi dan ICU Untuk Pasien Covid-19 di RSUD Cibinong Membludak

Ruang Isolasi dan ICU Untuk Pasien Covid-19 di RSUD Cibinong Membludak

CIBINONG – Pasien yang menempati ruang isolasi di RSUD Cibinong, semakin membeludak. Ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien Covid-19 maupun pasien umum selalu penuh.

Direktur RSUD Cibinong, dr. Wahyu Eko Widiarso mengakui, jumlah pasien yang datang ke rumah sakit terus bertambah. Mereka kini merawat hingga 65 pasien Covid-19 di ruang isolasi.

Jumlah itu termasuk ruang ICU khusus pasien Covid-19 yang tersisi penuh oleh delapan pasien. Sedangkan total kapasitas ruang isolasi di RSUD Cibinong hanya mencapai 86 tempat tidur.

“Ruang ICU umum juga penuh. Kadang-kadang ada gejala Covid-19. Kami kemarin sempat kelabakan (karena pasien yang membeludak). Jadi, kalau pasien di ICU Covid-19 agak membaik, kami pindah ke ruang isolasi biasa. Gantian dengan pasien Covid-19 yang terdeteksi dari ruang ICU umum,” paparnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (7/9/2020).

Ia menyebutkan, kapasitas maksimal untuk ruang isolasi hanya mampu menampung hingga 86 pasien. Jika jumlah pasien terus bertambah, RSUD Cibinong terpaksa mencari alternatif lain untuk membuka ruangan baru.

Baca Juga :  Kontroversi Perempat Final PON Aceh-Sumut 2024: Wasit Disorot, Keputusan Penalti Picu Insiden

Salah satunya dengan menyulap ruang ICU umum menjadi khusus Covid-19. Sedangkan, untuk penyakit umum dipindahkan ke ruang lain yang masih kosong.

Memang ada lonjakan, sudah sekitar satu bulan ini. Biasanya, yang kita rawat rata-rata 20-30 orang (Covid-19). Sekarang bisa sampai 60-65 orang lagi. Jadi, kondisinya seperti kembali ke bulan Maret, April kemarin. Padahal kan bulan Juni, Juli kemarin sempat turun di bawah angka 20 pasien,” terang Wahyu.

Menurutnya, lonjakan itu kemungkinan karena masyarakat semakin tidak berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Lonjakan itu pun membuat para tenaga kesehatan (nakes) bekerja keras. Antisipasinya, RSUD Cibinong bakal menambah kapasitas PCR untuk mengetahui hasil swab test lebih cepat.

Salah satu perawat, Nurlela membenarkan, kapasitas ruangan memang semakin berkurang. Ia turut prihatin dengan lonjakan kasus yang semakin bertambah. Tentu saja, hal itu membuat para tenaga kesehatan ikut waswas. “Alhamdulillah sejauh ini tidak ada (yang tumbang),” imbuhnya.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi Giat Konsolidasi di Kabupaten Bogor, Sintha Dec Chechawaty Apresiasi Silaturahmi Politik

Sementara itu, pemkab Bogor justru membuka “pintu” bagi warga Kota Bogor untuk diisolasi di beberapa rumah sakit. Kerja sama itu diteken dengan pemerintah kota (pemkot) Bogor.

Bupati Ade Yasin menilai masih banyak ruang isolasi yang tersedia di Kabupaten Bogor untuk menampung pasien-pasien yang membeludak di kota.

“Sebagai bentuk antisipasi meluasnya penyebaran di zona merah, Pemkab Bogor dan pemkot Bogor bersepakat melakukan kerja sama dengan Kota Bogor dalam penyediaan ruang isolasi bagi pasien konfirmasi dari kota. Beberapa tempat di Kabupaten Bogor akan disiapkan sebagai bentuk antisipasi jika kapasitas ruang isolasi di kota tidak memadai,” terangnya.

Sumber:Radarbogor

Artikulli paraprakMobil Tahu Bulat Hangus Terbakar di Jasinga, Bogor
Artikulli tjetërLebih Dari 200 Staf PBB di Suriah Terinfeksi Corona