Beranda Nasional Meningkatnya Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran, Satgas Sarankan Untuk WFH

Meningkatnya Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran, Satgas Sarankan Untuk WFH

Jakarta — Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah merekomendasikan perusahaan atau perkantoran lebih baik menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mencegah penularan virus corona. Hal ini lantaran terus meningkatnya klaster perkantoran terkait penyebaran Covid-19.

“Untuk perusahaan yang masih bisa melakukan kerja WFH, lebih baik WFH,” kata Dewi di BNPB, Rabu (29/7).

Menurut Dewi, jika WFH tidak memungkinkan untuk diterapkan, kantor sebaiknya melakukan pembagian dua sif jam kerja. Sif pertama masuk pukul 07.00 WIB dan shift kedua pukul 09.00 WIB.

Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di pintu masuk dan saat jam makan siang, serta saat pulang kerja.

Dewi juga mengatakan, perusahaan bisa mengurangi risiko penularan Covid-19 dengan mengurangi kapasitas pekerja dalam kantor maksimal hanya 50 persen.

Baca Juga :  Kurikulum Merdeka Resmi Diterapkan Secara Nasional, Lebih dari 300 Ribu Sekolah Terlibat

“Kalau harus masuk [kantor] kapasitasnya jangan lebih dari 50 persen, kalau bisa 25 persen lebih bagus, supaya bisa jaga jarak dengan baik, kepadatan di kantor bisa dikurangi,” jelas Dewi.

Selain merekomendasikan kantor WFH, Satgas juga mengimbau pekerja yang akan pergi ke kantor juga diharapkan waspada saat menggunakan kendaraan umum seperti KRL dan MRT.

Dewi yang juga epidemiolog mengatakan, transportasi umum bisa jadi merupakan salah satu tempat penularan Covid-19. Minimnya ventilasi udara di transportasi umum memungkinkan penyebaran virus terjadi, sementara banyak orang bergantian menggunakan transportasi umum.

“Kita harus waspada terutama yang menggunakan transportasi umum bersama, karena mau nggak mau kita berkumpul dengan banyak orang di satu waktu kerumunan bisa jadi ventilasinya kurang baik,” jelas Dewi.

Membawa bekal sendiri juga dapat mejadi opsi agar tidak terjadi kerumunan di kantin saat jam makan siang. Dewi juga mengimbau agar menggunakan peralatan makan mandiri.

Baca Juga :  Laga Persib vs PSIS: Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir di Si Jalak Harupat

“Bawa bekal sendiri bisa menjadi opsi. Jadi tidak perlu berkumpul di kantin semua misalnya,” ucap Dewi.

Diketahui, Satgas Covid-19 mencatat hingga Selasa (28/7) sudah 90 klaster perkantoran di DKI Jakarta dan menyumbang 459 kasus positif Covid-19.

“Kalau lihat angkanya sampai tanggal 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster dengan total kasus 459,” kata Dewi.

“Ini artinya kita alert bahwa ternyata tetap di manapun berada kita harus mematuhi protokol kesehatannya,” pungkasnya.

Klaster perkantoran covid-19 meningkat setelah aktivitas ekonomi dibuka kembali. Protokol kesehatan sudah jauh-jauh hari diminta untuk diterapkan untuk mencegah penularan corona di perkantoran.

Selain perkantoran, klaster besar di masa adaptasi kebiasaan baru ini adalah mal, pesantren, hingga pasar tradisional.

Sumber:Cnn indonesia

Artikulli paraprakBeredar Gambar Lionel Messi Berseragam Inter Milan di Stasiun TV China
Artikulli tjetërKorupsi Dana Covid-19, KPK Ancam Hukuman Mati