Beranda Nasional Kualitas Beras Bansos Kab Bogor Buruk, DPRD Kabupaten Bogor Minta Keterangan Bulog...

Kualitas Beras Bansos Kab Bogor Buruk, DPRD Kabupaten Bogor Minta Keterangan Bulog Cianjur

CIANJUR — Banyaknya laporan masyarakat Kabupaten Bogor terkait buruknya kualitas beras bantuan sosial yang didistribusikan untuk penanganan pencegahan Covid-19 membuat Pimpinan DPRD dan Komisi II DPRD Kabupaten Bogor meradang.

Kamis (4/5) bertempat di kantor Perum Bulog Cabang Cianjur, DPRD Kabupaten Bogor yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi mengadakan rapat klarifikasi terhadap permasalahan yang terjadi bersama Kepala Cabang Bulog Ciajur, Rahmatullah.

Sejak rapat dimulai dan dibuka dengan penyampaian presentasi oleh Kepala Cabang Bulog Cianjur, suasana rapat langsung dihujani interupsi oleh DPRD Kabupaten Bogor yang hadir mempertanyakan terkait masalah buruknya kualitas beras dan juga waktu distribusi yang terlalu lama untuk tahap pertama saja sudah lebih dari 1 bulan belum selesai distribusi.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto dalam statement pembukanya menyatakan menyesalkan terkait kejadian yang cukup memalukan Pemerintah Kabupaten Bogor ini.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini yang seharusnya distribusi bantuan ini sudah masuk ke tahap kedua, tapi sampai hari ini masih ada 12 Kecamatan yang belum terdistribusi, adapun yang sudah didistribusi ternyata banyak beras yang kualitasnya kurang memuaskan, padahal beras dengan kualitas medium seharga Rp.10.543 harusnya masyarakat mendapat beras yang layak, Bulog harus memperbaiki kualitasnya jika kedepan ingin tetap melanjutkan kerjasama dengan PemKab Bogor.” Ungkap Rudy.

Baca Juga :  Pramono Anung Optimistis Menang Pilkada DKI Jakarta dalam Satu Putaran

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, H. Achmad Tohawi dengan keras menyatakan bahwa DPRD Kecewa dengan kualitas beras yang Bulog kirim ke masyarakat.

“Saya kesini dengan membawa sample beras dari masyarakat yang mengadu ke saya karena berasnya banyak kutu dan batu, padahal dengan harga Rp. 10.543,- dipasaran bisa didapatkan beras dengan kualitas lebih baik, Bulog jangan seenaknya mengirim beras kepada masyarakat yang ternyata kualitasnya seperti ini, apalagi kalau kapasitas produksi sehari hanya 100 ton, sampai berapa lama beras bantuan ini bisa didistribusi secara keseluruhan.” Tegas Tohawi.

Menanggapi hujan pertanyaan dari para anggota DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Bulog Cabang Cianjur, Rohmatullah menyatakan meminta maaf kepada Pemkab Bogor dan berjanji akan memperbaiki kualitas berasnya ke depan.

“Kapasitas produksi Bulog hanya 100 ton dan beras yang disimpan di gudang kami itu berumur 6 bulan dengan proses QC berupa pembersihan dan pengecekan kembali beras yang akan keluar, Cuma mungkin ada miss komunikasi dan kurang sigapnya pegawai di gudang kami, kedepan akan kami perbaiki pola QC kita. Untuk harga sudah ditentukan oleh Direksi sebesar Rp. 10.543,- dan harga itu sudah termasuk biaya penyimpanan, perawatan dan pengemasan, sedangkan untuk proses distribusi itu kita tidak dilibatkan, itu dilaksanakan oleh Disperindag dengan menunjuk Pihak TNI/Polri.” Ungkap Rahmatullah.

Baca Juga :  DPR Usulkan Kenaikan Cukai Rokok dan MBDK Secara Bertahap: Peluang Bagi Industri

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi menanggapi terkait kualitas beras dan keterlambatan proses distribusi menyatakan, “Kami sangat menyayangkan ada aduan masyarakat terkait kualitas beras yang kurang bagus dan kapasitas produksi Bulog yang hanya 100 ton perhari, jadi kami sesuai instruksi Bupati Bogor tetap melanjutkan distribusi beras tahap pertama dengan sisa 12 Kecamatan lagi dan menjelang tahap kedua akan kami evaluasi secara menyeluruh terkait kerjasama dengan Bulog, jika kejadian seperti ini lagi kami harapkan Bupati dan Pimpinan DPRD membantu mencarikan solusi ke depan.” Ungkap Nuradi.

“Untuk pendistribusian, sesuai instruksi Bupati Bogor kita melibatkan truk TNI, Polri, BPBD dan Pol PP untuk meringankan cost pemerintah daerah, Cuma memang kendalanya karena produksi Bulog yang terbatas hanya 100 ton perhari kita juga agak telat mendistribusi, karena ada kecamatan yang totalnya 200 ton harus dikirim 2 hari, kedepan kami juga berharap Bulog meningkatkan produksinya sehingga untuk 12 Kecamatan tersisa bisa didistribusikan tepat waktu.” Tutup Kadis Perindag Kab Bogor ini.

(Edo)

Artikulli paraprakPSBB DKI Jakarta Diperpanjang Sebagai Masa Transisi
Artikulli tjetërLaporan dicabut, Ferdian Paleka dan Rekannya Dibebaskan