Beranda Internasional Selama Liburan Idul Fitri, Mesir Perketat Pembatasan

Selama Liburan Idul Fitri, Mesir Perketat Pembatasan

Kairo – Otoritas Mesir akan memberlakukan sejumlah langkah pembatasan lebih ketat selama liburan Idul Fitri. Salah satunya memperpanjang jam malam dan menghentikan sementara operasional transportasi umum untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19).

Seperti dilaporkan media lokal Mesir, Ahram Online, dan dilansir CNN Senin (18/5/2020), Perdana Menteri (PM) Mesir, Mostafa Madbouly, mengumumkan bahwa jam malam secara nasional dimulai pukul 17.00 hingga waktu setempat, bukan pukul 21.00 waktu setempat seperti sebelumnya.

Perpanjangan jam malam itu mulai berlaku mulai Minggu (24/5) — yang diperkirakan menjadi hari pertama Idul Fitri — hingga Jumat (29/5) mendatang.

Baca Juga :  Erick Thohir Kecam Keras Aksi Pemukulan Wasit di PON 2024, Sanksi Berat Menanti

Diumumkan juga oleh PM Madbouly bahwa pertokoan, mal, pantai dan taman akan tutup sepenuhnya selama periode tersebut.

Transportasi publik juga akan dihentikan sementara selama enam mulai, yakni hingga 29 Mei mendatang. Aktivitas pergerakan atau perjalanan antar wilayah di Mesir juga ikut dihentikan sementara.

Lebih lanjut disebutkan PM Madbouly bahwa perpanjangan jam malam ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus Corona saat Idul Fitri, yang disebutnya berisiko memicu peningkatan jumlah kasus karena adanya tradisi bersilaturahmi dan berkumpul.

“Idul Fitri dikaitkan dengan acara berkumpul dan aktivitas di tempat-tempat umum bagi warga Mesir. Ini menjadi perubahan besar bagi penyebaran virus, dan oleh karena itu, sebagai pemerintah kami menerapkan langkah-langkah semacam itu untuk membatasi penyebaran virus selama perayaan dan sesudahnya,” sebutnya.

Baca Juga :  Menhan Prabowo Bertemu Presiden Filipina, Perkuat Kerjasama Strategis Indonesia-Filipina

Jam malam di Mesir telah diberlakukan sejak Maret lalu, sebagai upaya membatasi penyebaran virus Corona dan telah diperpanjang dua kali. Langkah-langkah lain yang diberlakukan otoritas Mesir, antara lain menghentikan lalu lintas udara, menutup sekolah dan universitas, menutup masjid dan gereja, serta melarang pertemuan atau acara berkumpul massal.

Data penghitungan terbaru Johns Hopkins University melaporkan total 12.229 kasus virus Corona tercatat ada di Mesir, dengan 630 kematian.

Sumber:Detik

Artikulli paraprakTak Ngaruh Corona, Pasar Mulai Ramai Pengunjung Jelang Lebaran
Artikulli tjetërPasien Positif Covid 19 di Kabupaten Bogor Bertambah Pada Minggu 17 Mei 2020