Jakarta — Sejumlah ruas jalanan di sepanjang DKI Jakarta-Tangerang Selatan padat dengan kendaraan bermotor di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum dilonggarkan.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada Senin (18/5) sekitar pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, sejumlah ruas jalan arteri di kawasan Jakarta Selatan hingga Tangerang Selatan terlihat padat.
Meski belum memasuki jam sibuk, seperti pulang kerja, kendaraan terpantau memadati sejumlah ruas jalan, terutama di Jl. Antasari arah Blok M, Pondok Indah arah Lebak Bulus, dan Jalan Ir. H. Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan.
Antrean panjang kendaraan terutama terlihat di Jalan Raya Pondok Indah arah Lebak Bulus. Kendaraan hampir sepenuhnya mengular memenuhi ruas jalan tersebut sepanjang kurang lebih 4 kilometer.
Kemacetan kemudian juga terjadi di ruas jalan Ir. H. Djuanda Pasar mulai dari Pasar Jumat hingga Ciputat, Tangerang Selatan. Di jalan tersebut, kemacetan terjadi di kedua ruas jalan tersebut.
Kemudian, di Jl. Antasari, Kebayoran, Blok M, dan Jl. Radio Dalam, volume kendaraan masih terlihat ramai lancar. Tak ada kemacetan berdasarkan pantauan sekitar pukul 15.00.
Panjang antrean kendaraan kurang lebih 500 meter hanya terlihat di ruas jalan Kramat Pela, Radio Dalam arah Kebayoran.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah telah menyiapkan skenario untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan pemerintah belum ada keputusan untuk melonggarkan pelaksanan PSBB. Mantan gubernur DKI Jakarta itu khawatir masyarakat keliru memahami wacana pelonggaran PSBB.
“Saya tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena muncul, keliru di masyarakat bahwa pemerintah mulai melonggarkan PSBB. Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyadari banyak titik rawan keramaian warga yang perlu diantisipasi demi mencegah penyebaran Corona. Salah satunya jelang lebaran.
Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020. Meski pemberlakuan PSBB Jakarta belum dicabut, sejumlah warga mulai melakukan aktivitas seperti biasa kembali. Data Kemenkes, 17.000 lebih warga telah positif terinfeksi corona, dengan kasus terbanyak DKI Jakarta dengan 5.881 kasus. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.Warga memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Minggu, 17 Mei.
“Kami menyadari ada titik rawan yang perlu diantisipasi oleh Pemprov, yakni pada saat hari lebaran, karena sudah menjadi tradisi masyarakat kita, protokol kesehatan harus dikedepankan,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Gembong juga mengkritisi soal penerapan PSBB tahap 1 dan 2 yang belum terlalu tegas. Padahal kata dia, pelaksanaan PSBB mesti dilakukan dengan tegas agar keadaan di lapangan bisa efektif dan kondusif.
Dia mengambil contoh kasus pedagang di Pasar Tanah Abang yang kembali ramai baru-baru ini.
“Kasus pedagang tanah abang tidak akan terjadi kalau sejak penerapan PSBB Pemprov tegas, kami sadar betul memang pahit, tapi itu langkah yang terbaik untuk keselamatan kita semua,” kata Gembong.
Oleh karena, katanya, Fraksi PDI-Perjuangan mendorong Pemprov DKI agar bisa lebih konsisten dan tegas dalam pengawasan dan penerapan PSBB di wilayahnya.
“Jangan hanya karena ulah satu-dua orang mengorbankan ketaatan jutaan warga DKI lainnya,” kata dia.
Sumber:Cnn indonesia