Beranda Daerah Belajar Banyak, Ade Yasin Minta Warganya Tiru Vietnam Hadapi Pandemi Corona

Belajar Banyak, Ade Yasin Minta Warganya Tiru Vietnam Hadapi Pandemi Corona

Bogor-Keberhasilan Vietnam men­ekan penularan virus corona membuat Bupati Bogor Ade Yasin belajar banyak. Bahkan ia me­minta warga Bogor meniru Vietnam dalam men­ghadapi pandemi tersebut.

Ade Yasin mengaku kagum dengan warga yang tinggal di negara yang berbatasan langsung dengan negara Tiongkok itu karena sangat disiplin dan patuh terhadap aturan serta imbauan pemerintahnya yang menerapkan lockdown. Al­hasil, Vietnam mampu men­catatkan zero mortalitas atau nihil jumlah korban mening­gal akibat Covid-19.­

”Para ahli sampai presiden bilang Covid-19 di Indonesia akan diperkirakan selesai Juni 2020. Tetapi belum tentu menjadi jaminan. Ada syarat kepatuhan atau disiplin ma­syarakat dalam menjalankan imbauan pemerintah dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang intinya imbau masyarakat tinggal dan diam di rumah,” katanya, Minggu (26/4).

Menurutnya, imbauan diam di rumah sebagai senjata melawan corona bukan isa­pan jempol lantaran terjadi contoh nyata di Vietnam yang saat ini sudah terbebas dari pandemi Covid-19, dan tidak ada satu kasus meninggal. Kondisinya berbeda dengan negara maju seperti Amerika Serikat atau Italia yang masih bergulat dengan corona. Pa­dahal kebijakan Pemerintah Vietnam sama dengan kebi­jakan Pemerintah Amerika atau Italia dan banyak ne­gara lain, yakni lockdown.

”Kita perlu dan harus belajar dari warga Vietnam yang pa­tuh dan disiplin pada im­bauan atau aturan yang di­keluarkan pemerintahnya. Ketika pemerintahnya mem­berlakukan kebijakan lock­down secara nasional, semua nurut. Hampir 100 juta pen­duduk Vietnam tidak pergi ke luar rumah, kecuali untuk membeli kebutuhan makan dan medis. Sementara di Ame­rika atau Italia, di banyak video yang pernah viral, war­ganya tetap keluar rumah. Kondisinya sama juga dengan di Indonesia. Walau ada PSBB, jalanan hingga pasar masih ramai, kerumunan masih ba­nyak,” ujar AY, sapaan karib­nya.

Baca Juga :  Dewa United Menang Telak 3-0 di Kandang Lawan Persebaya

Pengalaman di Vietnam, lanjutnya, kunci melawan corona jelas bukan pada sta­tus ekonomi kaya-miskinnya sebuah negara, status modern atau tidaknya suatu negara, atau status tinggi-rendahnya capaian teknologi suatu ne­gara. Kuncinya kemampuan bersikap secara tepat, kepa­tuhan atau disiplin untuk tinggal dan diam di rumah.

Dari kacamata persoalan kemiskinan, sambungnya, Vietnam tidak lebih baik dari Indonesia. Penduduk Vietnam juga banyak yang meninggalkan desa dan per­gi ke kota untuk mencari naf­kah. Gambaran masyarakat Vietnam dalam batas-batas tertentu, beda tipis dengan Indonesia atau Kabupaten Bogor yang juga banyak war­ganya pergi ke Jakarta men­cari nafkah.

Sehingga, lanjutnya, jika ingin menghentikan corona di Juni sesuai perkiraan para ahli, saatnya kita mencontoh kepatuhan dan disiplin war­ga Vietnam untuk patuh dan disiplin menjalankan PSBB, protokol kesehatan dan im­bauan pemerintah lain serta tetap di rumah.

”Jadikan Ramadan yang penuh berkah momentum melawan corona secara total. Tidak hanya menahan diri dalam hal makan, tetapi me­nahan diri untuk tidak Tarawih di masjid atau musala, me­nahan diri tidak mendekati kerumunan di pasar, mem­biasakan diri menggunakan masker jika harus keluar rumah dan mencuci tangan,” tutup AY.

Sementara itu, jumlah kasus virus Covid-19 di Kabupaten Bogor terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Minggu (26/4) malam, jumlah kasus positif kini menyentuh angka 105 kasus, naik empat kasus dari jumlah sehari sebelum­nya sebanyak 101 kasus.

Baca Juga :  Mencegah Microsleep di Perjalanan Mudik: Strategi Istirahat untuk Perjalanan yang Aman

Tak cuma itu, dari data Sa­tuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor per Minggu (26/4) pukul 20:00 WIB, jum­lah kasus meninggal terkon­firmasi positif corona pun meningkat, dari tujuh kasus menjadi sebelas kasus. ”Tiga kasus positif baru yakni laki-laki (47) asal Kecamatan Gunungputri, perempuan (52) dan laki-laki (23) yang sama-sama asal Bojonggede,” ung­kapnya.

Selain itu, satu kasus positif baru terkonfirmasi meninggal dunia, sehingga menambah tiga orang kasus positif yang telah terlaporkan sebelumnya. Yakni laki-laki (65) asal Keca­matan Gunungputri, laki-laki (55) asal Gunungputri, laki-laki (44) asal Gunungs­indur dan laki-laki (51) asal Cileungsi.

Ia menambahkan, kasus positif aktif yang baru meru­pakan hasil pemeriksaan terhadap orang yang mela­kukan kontak erat. Di mana dua orang di antaranya mer­upakan satu keluarga yang suaminya meninggal dengan status Pasien Dalam Penga­wasan (PDP).

”Sehingga total terkonfir­masi meninggal jadi sebelas orang. Yang sembuh juga bertambah jadi sebelas orang sembuh. Sedangkan positif aktif jadi 83 orang dari total 105 kasus positif yang ada,” papar AY.

Secara umum, sambungnya, kasus PDP hingga kini ber­jumlah 901 kasus, dengan 17 orang di antaranya terkonfir­masi meninggal dunia. Selain itu, total warga Bogor yang terkonfirmasi berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.291 kasus, dengan 308 orang di antaranya ber­status ODP aktif.

Sumber:Metropolitan

Artikulli paraprakAksi Begal Saat Warga Sholat Tarawih Tertangkap Basah di Sadeng
Artikulli tjetërPenerapan PSBB Kota Bogor Diperpanjang 2 Pekan